Entri Populer

Nitnot Blog

Let's read my blog

































Kamis, 24 Mei 2012

sepotong hujan

"Bagaimana aku bisa mencari orang sepertimu? "



Hujan selalu menyimpan tanda tanya. kadang hujan juga bisa menjadi jawaban.dia membisu, datang malu-malu,tanpa isyarat dan kata,tiba-tiba ia mengguyur saja sesukanya, seenak hatinya. sering kali hujan disalah artikan sebagai pembawa duka,sebagai sebab seseorang mengingat kenangannya,sebagai terdakwa yang menyebabkan seseorang takut akan hadirnya. Hujan buatku adalah penenang dalam kerinduan,pembawa airmata, dan pengingat rasa kehilangan. selalu saja, sesuatu yang harus seseorang lupakan adalah sesuatu yang justru jauh tersimpan begitu dalam, kenangan..


                                                                       ***

Seorang pria,sederhana saja. senyumnya menyimpan banyak tanda tanya,tatapannya mengganggu laju kerja otak,dan gerak geriknya memaksaku agar tidak melewati setiap inti perpindahannya.

lalu, semua terjadi begitu saja. saat sapa lembutnya menjaring nyata menyentuh gendang telinga, saat percakapan kecil yang tercipta berubah menjadi deretan narasi nyata, aku dan dia, mengalir begitu saja,seperti curah lembut hujan yang jatuh kepermukaan. sederhana sekali, cinta memang selalu menuntut kesederhanaan. 

Dia mengajariku banyak hal. cara menari dalam hujan,cara tertawa dalam kesedihan,cara menghargai perbedaan, dan cara bermimpi walau dalam kemustahilan.
seringkali aku menatapnya dalam dalam,menyelami sejuk matanya,tercebur dalam hatinya, lalu terpeleset dalam aliran darahnya. aku sangat ingin menjadi bagian dalam setiap detak jantungnya, aku ingin ikut berhembus saat helaan nafasnya. Tapi, apa semua ingin dan harapku akan menyetuh kenyataan? inilah yang disebut mimpi,selalu terlalu tinggi. 

Tahu-tahu sosok dia menjadi sangat penting dalam setiap bangun pagi,hingga tidur malamku. sedetik , semenit,sejam,seharian,  hanya dia saja yang begitu rajin menghampiri otakku. aku ragu kalau dia takpunya kerjaan lain selain menganggu pikiran dan imajinasiku. 

ah kala itu, cinta tak lagi menjelma menjadi sesuatu yang sederhana, berangsur angsur tingkatannya berbeda, hingga ia menjelma menjadi dua kata , luar biasa. perasaan itu tak lagi sekedar biasa tapi ia menjelma menjadi dari biasa.

                                                                   ***


Aha !  hujan ternyata masih menjadi peran antagonis , dia kembali mengingatkan ku padamu ! kamu yang hampir dua bulan ini meninggalkan aku tanpa pamit, tanpa ucapan selamat tinggal, tanpa isyarat dan pengungkapan. 
Ah..... berdosakah aku kalau masih saja memikirkanmu? hanya kau yang mengajariku menghargai rintik hujan, menghargai deras rindunya, menghargai butir -butir kenangan halusnya.

Hujan kali ini, di malam yang dingin, benar benar mengingatkan ku pada rasa kehilangan, tentu saja rasa yang begitu dalam. hilang? saat aku berniat mencari, pasti aku akan menemukan. tapi bagaimana aku bisa mencari orang sepertimu ?

Apa kamu merindukanku,sedalam aku merindukanmu? Tidak ush dijawab !aku tak ingin mendengar jawaban dingin itu ! Aku hanya rindu, itu saja. sederhana. Rindu memang selalu sederhana kan?
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar